Rabu, 08 November 2017

Manfaat dan Masalah Bonus Demografi Bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia



Keuntungan bagi Indonesia adalah kita memiliki demografi penduduk muda dan ini bisa menjadi source(of growth).Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan salah satunya oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki bangsa itu.Demikian halnya dengan bangsa Indonesia yang saat ini masih dalam taraf membangun, sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.Berkaitan dengan hal ini, Indonesia saat ini disebut sedang memasuki suatu tahapan atau era yang
sangat krusial dan menentukan dalam perjalanannya sebagai sebuah bangsa yang juga berada dalam masa pembangunan.




Indonesia saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Jumlah penduduk di Indonesia berjumlah 237.641.236 juta jiwa menurut Sensus Penduduk tahun 2010. Pada tahun 2015 melalui SUPAS 2015, jumlah penduduk Indonesia sudah berjumlah 255.182.144 juta jiwa. Sebanyak 171.030.112 atau sekitar 67% merupakan penduduk yang termasuk usia kerja dengan rentang usia antara 15-64 tahun. Berdasarkan data tersebut, Indonesia mempunyai potensi yang tidak dimiliki oleh bangsa lain yaitu bonus demografi.
Banyaknya penduduk usia produktif di Indonesia merupakan suatu keuntungan bagi bangsa Indonesia. Saat ini banyak perusahaan asing, bahkan perusahaan dunia, yang membuka pabrik produksinya di Indonesia. Mengapa perusahaan tersebut tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia? Terkait dengan jumlah penduduk usia produktif yang banyak, sesuai hukum ekonomi yang menyebutkan jika demand (permintaan) rendah sedangkan supply (penawaran) tinggi maka harga pasar menjadi rendah, hal ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena sumber daya manusia yang tersedia melimpah sedangkan upah yang diberikan rendah. Selain itu, sifat masyarakat Indonesia yang konsumtif juga turut memberikan andil dalam menarik investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Adanya penanaman modal oleh asing yang berakibat pada terciptanya lapangan kerja serta jumlah penduduk usia produktif yang banyak bisa berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Jika mereka produktif akan mendorong penciptaan output yang lebih besar yang tentunya akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Struktur penduduk Indonesia yang didominasi oleh penduduk usia produktif menuntut pemerintah untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Terbatasnya sumber daya alam bukan berarti bencana, dengan bonus demografi diharapkan Indonesia menjadi negara yang tidak selalu mengekspor barang mentah namun bisa mengolahnya menjadi barang setengah jadi bahkan menjadi barang jadi sebelum kemudian diekspor ke luar negeri.
Namun, bonus demografi juga bisa menjadi bumerang yang justru memberikan efek domino bagi bangsa Indonesia. Banyaknya penduduk usia kerja tidak selalu mendatangkan keuntungan tapi juga bisa mendatangkan masalah. Pengangguran merupakan masalah awal yang ditimbulkan dari bonus demografi tersebut. Ketika jumlah pencari kerja yang banyak tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang bisa menampung seluruh tenaga kerja, yang terjadi selanjutnya adalah tidak terserapnya tenaga kerja tersebut yang mengakibatkan terjadinya pengangguran. Banyak faktor yang menyebabkan tenaga kerja tersebut tidak terserap dengan baik, diantaranya disebabkan karena terbatasnya lapangan kerja dan tingkat keterampilan atau kemampuan pekerja yang kurang. Lapangan kerja yang terbatas berkaitan erat dengan karakteristik orang Indonesia yang lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan untuk menjadi pekerja atau karyawan daripada menjadi seorang pengusaha untuk membuka lapangan kerja. Keterampilan dan kemampuan pekerja yang kurang cukup membuat mereka kalah bersaing di pasar dan tidak memiliki daya saing sehingga menjadi pengangguran.



Setelah pengangguran terjadi, masalah yang terjadi selanjutnya adalah pemukiman kumuh. Semakin banyak orang tentu ruang gerak dan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat sedangkan lahan yang ada terbatas. Pemukiman kumuh kemudian menimbulkan masalah baru, yaitu masalah sosial dan kebersihan. Penduduk usia kerja yang kalah saing tersebut kemudian berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibat kalah bersaing, yang bisa mereka lakukan adalah dengan melakukan kejahatan yang meresahkan masyarakat, sehingga tidak heran di kota besar banyak ditemui preman dan kasus kejahatan lainnya. Pemukiman kumuh yang ada juga memberikan masalah pada  kebersihan kota. Pemukiman kumuh umumnya berada pada pinggiran kota dengan kondisi yang kurang layak serta sampah yang berserakan di segala tempat. Akibat dari masalah kebersihan adalah masalah kesehatan. Kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan kotor membuat masyarakat yang tinggal di daerah tersebut mengalami masalah kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEREKONOMIAN INDONESIA

 SOSIALISASI EKONOMI ISLAM Pada hari sabtu 9 desember 2017 kami kelompok 9 mengadakan sosialisasi tentang ekonomi islam dan s...