Keuntungan bagi Indonesia adalah kita memiliki
demografi penduduk muda dan ini bisa menjadi source(of growth).Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan salah satunya oleh kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki bangsa itu.Demikian halnya dengan bangsa
Indonesia yang saat ini masih dalam taraf membangun, sangat membutuhkan sumber
daya manusia yang berkualitas.Berkaitan dengan hal ini, Indonesia saat ini
disebut sedang memasuki suatu tahapan atau era yang
Indonesia
saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia.
Jumlah penduduk di Indonesia berjumlah 237.641.236 juta jiwa menurut Sensus
Penduduk tahun 2010. Pada tahun 2015 melalui SUPAS 2015, jumlah penduduk
Indonesia sudah berjumlah 255.182.144 juta jiwa. Sebanyak 171.030.112 atau
sekitar 67% merupakan penduduk yang termasuk usia kerja dengan rentang usia
antara 15-64 tahun. Berdasarkan data tersebut, Indonesia mempunyai potensi yang
tidak dimiliki oleh bangsa lain yaitu bonus demografi.
Banyaknya penduduk usia
produktif di Indonesia merupakan suatu keuntungan bagi bangsa Indonesia. Saat
ini banyak perusahaan asing, bahkan perusahaan dunia, yang membuka pabrik
produksinya di Indonesia. Mengapa perusahaan tersebut tertarik untuk menanamkan
modalnya di Indonesia? Terkait dengan jumlah penduduk usia produktif yang
banyak, sesuai hukum ekonomi yang menyebutkan jika demand (permintaan)
rendah sedangkan supply (penawaran) tinggi maka harga pasar menjadi
rendah, hal ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia karena sumber daya manusia yang tersedia melimpah
sedangkan upah yang diberikan rendah. Selain itu, sifat masyarakat Indonesia
yang konsumtif juga turut memberikan andil dalam menarik investor untuk
menanamkan modal di Indonesia. Adanya penanaman modal oleh asing yang berakibat
pada terciptanya lapangan kerja serta jumlah penduduk usia produktif yang
banyak bisa berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Jika mereka produktif akan
mendorong penciptaan output yang lebih besar yang tentunya akan membuat
pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Struktur penduduk Indonesia yang
didominasi oleh penduduk usia produktif menuntut pemerintah untuk bisa
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Terbatasnya
sumber daya alam bukan berarti bencana, dengan bonus demografi diharapkan
Indonesia menjadi negara yang tidak selalu mengekspor barang mentah namun bisa
mengolahnya menjadi barang setengah jadi bahkan menjadi barang jadi sebelum kemudian
diekspor ke luar negeri.
Namun, bonus demografi juga
bisa menjadi bumerang yang justru memberikan efek domino bagi bangsa Indonesia.
Banyaknya penduduk usia kerja tidak selalu mendatangkan keuntungan tapi juga
bisa mendatangkan masalah. Pengangguran merupakan masalah awal yang ditimbulkan
dari bonus demografi tersebut. Ketika jumlah pencari kerja yang banyak tidak
diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang bisa menampung seluruh tenaga
kerja, yang terjadi selanjutnya adalah tidak terserapnya tenaga kerja tersebut
yang mengakibatkan terjadinya pengangguran. Banyak faktor yang menyebabkan
tenaga kerja tersebut tidak terserap dengan baik, diantaranya disebabkan karena
terbatasnya lapangan kerja dan tingkat keterampilan atau kemampuan pekerja yang
kurang. Lapangan kerja yang terbatas berkaitan erat dengan karakteristik orang
Indonesia yang lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan
cenderung mencari pekerjaan untuk menjadi pekerja atau karyawan daripada
menjadi seorang pengusaha untuk membuka lapangan kerja. Keterampilan dan
kemampuan pekerja yang kurang cukup membuat mereka kalah bersaing di pasar dan
tidak memiliki daya saing sehingga menjadi pengangguran.
Setelah pengangguran terjadi,
masalah yang terjadi selanjutnya adalah pemukiman kumuh. Semakin banyak orang
tentu ruang gerak dan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat sedangkan
lahan yang ada terbatas. Pemukiman kumuh kemudian menimbulkan masalah baru,
yaitu masalah sosial dan kebersihan. Penduduk usia kerja yang kalah saing tersebut
kemudian berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibat kalah bersaing,
yang bisa mereka lakukan adalah dengan melakukan kejahatan yang meresahkan
masyarakat, sehingga tidak heran di kota besar banyak ditemui preman dan kasus
kejahatan lainnya. Pemukiman kumuh yang ada juga memberikan masalah pada
kebersihan kota. Pemukiman kumuh umumnya berada pada pinggiran kota
dengan kondisi yang kurang layak serta sampah yang berserakan di segala tempat.
Akibat dari masalah kebersihan adalah masalah kesehatan. Kondisi lingkungan
yang tidak layak huni dan kotor membuat masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut mengalami masalah kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar